Selasa, 24 Desember 2013

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Diare Invasif (Disentri)


penyakit diare anakIstilah penyakit diare invasif, belum terlalu banyak diketahui masyarakat awam. Jenis diare yang sering dialami bayi dan balita ini, merupakan penyakit infeksi bakteri yang bersifat akut. Penderita sering buang air besar yang mengandung darah, nanah, dan lendir, disertai dengan rasa mulas dan demam. Infeksi yang terjadi akan menyebabkan tukak pada usus besar atau colon. Diare invasif seperti ini, dikenal awam sebagai penyakit disentri.
Dulu penyakit ini dianggap hanya berasal dari dua jenis penyebab, yaitu bakteri Shigella spp, dan parasit Entamoeba histolytica. Berkat perkembangan ilmu mikrobiologi, ternyata penyebab disentri atau diare invasif itu lebih banyak lagi. Bisa disebabkan oleh mikroba, bakteri dan parasit, yaitu Shigella spp, Salmonella spp, Campylobacter spp, Vibrio parahaemolyticus, Pleisomonas shigelloides dan Enteriinvamoeba hystolytica.
Kuman penyebab diare, tertular dengan cara kontak langsung. Contohnya, melalui pemberian susu pengganti air susu ibu (PASI). Pemberian PASI dengan botol yang kurang terjaga kebersihannya, akan menyebabkan diare. Selain itu, air dan makanan yang tercemar, tangan kotor yang langung memegang makanan, dan berak sembarangan tempat merupakan penyebab meluasnya penyakit diare.
Mencegah diare
Mencegah bahaya penyakit diare sesungguhnya dapat dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat. Kasus kematian bayi akibat terserang diare, dapat dikurangi dengan pemberian ASI. Karena ASI terjamin kebersihannya, dan cocok untuk bayi. Selain itu, ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat menolak pengaruh bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh bayi.
Secara umum diare dapat dicegah penularannya dengan meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan. Biasakan hidup sehat sehari-hari dalam lingkungan yang juga terjaga kebersihannya. Gunakan air yang benar-benar bersih untuk keperluan sehari-hari, buang air hajat pada tempatnya yang tidak terjangkau lalat, dan mengonsumsi makanan bergizi yang higienis, akan mengusir jauh penyakit diare.
Diare juga dapat dicegah dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh melalui peningkatan gizi. Selain itu pemberian imunisasi campak, kolera, dan typoid merupakan langkah yang dapat ikut mencegah diare. Bagi bayi, pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 4 bulan, juga merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Penanganan diare
Cara pengobatan atau penanganan umum untuk penderita diare, berikan minuman yang cukup. Minuman yang terbaik diberikan kepada penderita, ialah larutan gula garam atau oralit. Cara pemberian yang dianjurkan ialah, minumlah segara larutan oralit sampai penderita tidak merasa haus lagi. Untuk anak balita biasanya diperlukan sekitar 3 bungkus oralit 200 cc dalam tiga jam pertama.
Bila anak muntah, pemberian oralit dihentikan dulu, untuk kemudian dilanjutkan lagi. Caranya, larutan oralit diberikan sedikit demi sedikit, dan harus sering, sampai jatah yang harus diminum habis. Setelah tiga jam pertama, bila penderita masih diare, berikan lagi 1 gelas (200 cc) oralit setiap kali diare.
Bila sampai hari kedua anak masih terus diare, atau bila keadaannya menjadi lebih parah,  segera bawa ke puskesmas/rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Bagi bayi yang masih menetek tetap berikan ASI. Makin sering ASI diberikan akan semakin baik. Makanan lunak seperti bubur, pisang, nasi tim, dapat tetap diberikan kepeda penderita seperti biasa.
Beberapa hal penting
Bila di ruman tidak tersedia oralit, kepada penderita yang baru mulai diare, dapat diberikan cairan yang ada seperti air tajin, air buah, air sayuran, air kelapa atau larutan gula garam (LGG). Cairan yang diberikan, akan dapat mengatasi kekurangan cairan elektrolit, yang terbuang bersama diare.
Untuk mendapatkan oralit,  sesungguhnya tidak sulit. Oralit dapat diperoleh di apotek, toko obat atau warung tertentu, kader Posyandu, Puskesmas dan rumah sakit. Di pasaran, ada oralit dengan citarasa menarik, sehingga penderita lebih suka meminumnya. Selain itu, ada juga larutan elektrolit yang sudah siap minum.
Membuat sendiri larutan elektrolit, juga tidak sulit. Siapkan 1 gelas air matang kira-kira 200 cc. Lalu tambahkan 1 sendok teh gula dan ¼ sendok teh garam dapur. Cairan elektorolit ini memang tidak sama persis dengan oralit. Namun demikian bermanfaat untuk mengatasi kehilangan elektrolit penting, yaitu ion natrium, klorida dan glukosa.
Bila cairan pengganti oralit pun tidak ada, penderita dapat diberikan air putih atau air teh, asalkan  bersama-sama makanan. Makanan pendamping  ASI yang lunak seperti bubur, nasi tim, tetap dapat diberikan seperti biasa. Usahakan makanan pendamping ASI ini jangan diencerkan.
Untuk makanan yang sebaiknya diberikan kepada penderita diare, ialah makanan lunak, mudah dicerna dan tidak merangsang,. Makanan diberikan sedikit demi sedikit, namun berulang-ulang, Sesudah diare berhenti, pemberian makanan dilajutkan dan harus ditambah dengan makanan ekstra untuk mempercepat pengembalian kondisi yang melemah.

0 komentar:

Posting Komentar